Pada kesempatan ini saya akan coba share artikel mengenai sejarah agama yahudi karena saya rasa tidak apa jika kita jadikan artikel ini sebagai bahan pembelajaran mengenai perbandingan ajaran agama, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. berikut gambaran sejarah yahudi sebelum berdirinya kerajaan.
a. Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak Abram (Abraham)
Sarai, Istri Abram belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar. Sarai berkata kepada Abram, “Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak memungkinkan saya melahirkan anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur dengan hamba saya ini. Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya.” Abraham mau mendengar apa yang dikatakan oleh Sarai. Dan Sarai, istri Abram, menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada suaminya, setelah ia menetap sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk dijadikan sebagai istri selir. Lalu Hagar melahirkan anak laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan sebutan Ishmael.Kemudian Tuhan berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sarah. Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak lakilaki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sarah. dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada raja-raja.” Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika berpikir, “Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?” Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
Tetapi Tuhan berkata, Tidak. Sarah istrimu akan melahirkan anak lakilaki dan engkau akan menamakannya Isaac. Aku akan setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya selama-lamanya. Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya anak yang sah bagi Abraham.
Josephus, seorang sejarawan Yahudi abad pertama menulis tentang, “Isaac, satu-satunya anak laki-laki sah Abraham,” dan setelah itu ia segera menjelaskan, “Sekarang Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi satusatunya anaknya yang sah, dan diberikan kepadanya pada batas usia tua, berkat karunia Tuhan.” Apakah Josephus menurunkan derajat Ishmael pada status anak tak sah, pada hal Kitab Kejadian 16:3 menegaskan bahwa Sarah telah memberikan Hagar kepada suaminya “untuk menjadi istrinya”? Dia tetap menegaskan Isaac sebagai satu-satunya anak yang sah, meskipun baru saja memaparkan tentang Ismail secara panjang lebar pada tiga halaman sebelumnya. Dari anak-anak Isaac dan seterusnya, PL (Perjanjian Lama) memaparkan kebohongan yang menjadi jadi yang dilakukan oleh para nenek-moyang bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God’s chosen people) sendiri, yang mana dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah perjanjian. Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang terpelihara di dalam Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis kepercayaan pembaca terhadap tokoh-tokoh Biblikal dan terhadap keseriusan dan kesetiaan mereka mengikuti perintahperintah Tuhan.
Setelah bertahun-tahun tanpa anak, Rebekah (istri Isaac) melahirkan dua anak kembar laki-laki. Esau adalah yang lahir dahulu dan dikasihi oleh ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak Yakub. Pada suatu hari Esau kembali dari berburu dalam keadaan lemah-lunglai karena kelaparan, dan meminta Yakub sedikit sup kacang merah, tapi ia menolak memberikannya, kecuali setelah Esau menyerahkan hak-haknya sebagai anak yang lahir pertama kepada Yakub.Pada suatu kesempatan berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu Isaac melalui tipu muslihat yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu palsu: sehingga secara keliru Isaac telah memberikan berkat kepada Yakub (yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya berucap, “Semoga bangsabangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu. Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu.”
Karena takut acaman balas dendam Esau-akibat berkatnya yang tercuriRebekah mengungsikan Yakub ke rumah saudara laki-lakinya, Laban, di Haran, barangkali dia mau mengawini anak perempuan Laban. Oleh karena itu, dia menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena terpikat dengan anak perempuan ini, si cantik Rachel,dia tergila-gila ingin segera mengawininya tapi dia pertama-tama diminta untuk bekerja pada ayahnya selama tujuh tahun sebelum impian perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia benarbenar kawin, tapi setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya dalam keadaan yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya bahwa ayah mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah, yang tak begitu menarik.Perkawinannya dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi hanya diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama tujuh tahun lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai dua orang istri, dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan. Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri tuhan-tuhan sesembahan keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk menangkapnya dan memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap telah menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia. Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini, meskipun senantiasa berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.
b. Yakub bergulat dengan Tuhan
Tetapi la tinggal seorang diri. Maka datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi. Ketika orang itu merasa bahwa la tidak akan menang dalam pergumulan itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi pinggul itu terkilir. Lalu kata orang itu, “Lepaskan aku; sebentar lagi matahari terbit.” jawab Yakub, “saya tidak akan melepaskan Tuan, kecuali jika Tuan memberkati saya.” “Siapa namamu?” tanya orang itu. “Yakub,” jawabnya. Orang itu berkata, “Namamu bukan Yakub lagi. Engkau telah bergumul dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau menang; karena itu namamu menjadi Israel. “
Bagi seseorang dari luar tradisi Judeo-Kristen, ide tentang seorang manusia secara fisik menyerang Tuhan sampai hari terang benderang (dan menang) adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak sesuatu yang profan.
c. Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan 2. Benjamin.
d. Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian “Yakub mempunyai dua belas orang anak laki-laki.” Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir; di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki jabatan Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan saudara-saudaranya untuk bergabung dengannya karena tanah Mesir masih cukup tersedia bahan makanan. “Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di Mesir ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir seluruhnya berjumlah tujuh puluh orang.”Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.
e. Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir dari tanah Kanaan bersamasama dengan kakeknya, Yakub,dengan begitu satu-satunya orang dalam garis keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram. Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya lebih dari empat puluh tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu Yakub tinggal di Mesir hanya selama 215 tahun. Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga Yakub menikmati kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah begitu cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak bangsa Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus (keluar dari Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas perintah Fir’aun.
Meskipun terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada masa bayinya, Musa terpaksa melarikan diri pada usia dewasa karena membunuh seorang Mesir, dan karena raja dan militer iri atas kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia. Dia Pergi ke Madyan kemudian berkeluarga dan menetap di sana sampai saat diutus oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat kelahirannya dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan. Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka Setelah gagal total membujuk-rayu Fir’aun agar melepas bangsa Israel, Musa clan Harun kemudian menyaksikan serentetan bencana clan wabah yang memorak-porandakan Mesir. “Tuhan berkata kepada Musa, “Aku akan menjatuhkan satu bencana lagi atas raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah itu, ia akan melepas kamu pergi. Bahkan kamu semua akan diusir dari sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa Israel; suruhlah mereka minta perhiasan emas dan perak dari tetangga mereka.”
Dalam hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari barang-barang emas, perak, dan barang-barang lain yang berharga dari para tetangga Mesir mereka. Tuhan melunakkan hati bangsa Mesir hingga memberikan apa saja yang diinginkan bangsa Israel. “Dengan cara ini mereka membawa kabur kekayaan orang-orang Mesir sewaktu mereka meninggalkan Mesir.” Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi pengambilan emas dan perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel, mengimplikasikan bahwa semua barang-barang berharga adalah harta milik yang sah bagi bangsa-Nya yang terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan (Deuteronomy) 33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan Taurat kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari mereka, dan mentransfer hakhak kekayaan mereka kepada Israel, yang melaksanakan Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap menguatkan klaim ini. Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta) Setahun setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun menghitung jumlah orang laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah kekuatan perang. Jumlah mereka didapati 603,550 warga Israel. Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini, begitu juga kaum perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak muda di bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan orang yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi. Saya ingin menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat untuk menduga bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh orang, baru tiba di Mesir, bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa hanya dalam masa 215 tahun, terutama ketika bayi-bayi laki-laki mereka dibunuh secara sistematis selama delapan dekade sebelumnya. Seperti inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.
f. Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat puluh hari. “Pada akhir masa itu Tuhan memberinya dua lembaran perjanjian, lembaran batu, yang ditulis dengan jari Tuhan.” Waktu bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk ilah (gods) yang akan memimpin kami.” Lalu Harun berkata kepada mereka, “Lepaskanlah anting-anting emas yang dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku.”
Harun mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangkannya ke dalam sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata, “Hai Israel, inilah ilah (gods) kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!”
Besoknya pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa beberapa ekor ternak untuk kurban bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk kurban perdamaian. Mereka duduk makan clan minum, lalu bangkit untuk bersenang-senang.Inilah dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang baru saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut untuk pelarian mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas ketidakpatuhan mereka, akhirnya Dia “bertobat dan tidak jadi melaksanakan ancamanNya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka.”Ide tentang Tuhan bertobat (repenting), seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.
g. Pengembaraan dalam hutan belantara
Dalam keasingan orang-orang Yahudi sangat sering mencoba melempari Musa dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan Harun dan Mariam tentang saudara laki-laki mereka mulai memuncak, menyebabkan mereka angkat suara menentangnya. Tuhan marah atas serangan ini, dan Mariam diserang penyakit lepra Musa kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan dia sembull setelah tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar perkemahan. Cukup aneh Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia sebagai pendeta.Imam Korah juga menghasut suatu pemberontakan dan angkat suara “menentang Musa dan Harun, bersama-sama dengan Datan, Abiram dan dull ratus lima puluh orang pemimpin.”Menjelang akhir pengembaraan Musa mengumpulkan kerumunan dekat perbatasan Yordania dan menyampaikan pernyataan yang terperinci, memberikan mereka seperangkat undang-undang dan konstitusi pemerintahan.Musa memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin ini: Setiap tahun bangsa Israel harus datang bersama-sama untuk merayakan pesta Pondok Daun di tempat Tuhan pilihan untuk disembah. Engkau harus membacakan undang-undang dan ajaran-ajaran ini kepada orang-orang diperayaan pada setiap tahun ketujuh, yaitu tahun penghapusan utang. Setiap orang harus hadir-laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bahkan orang-orang asing yang tinggal di kota-kotamu. Dan setiap generasi baru akan mendengarkan dan belajar untuk menyembah Tuhan mereka dengan takut dan menggigil dan untuk melakukan apa-apa yang disebut dalam hukum Tuhan dengan tepat.
Tidak terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun ketujuh ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi politik yang segera melanda bangsa Israel.Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab berikut, semua kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis beratus-ratus tahun kemudian. Hanya sementara waktu saja dan setelah itu Musa wafat, begitu juga sebagian besar generasi yang kabur dari Mesir menyeberang laut empat dekade sebelumnya. Dengan Yosua mewarisi tampuk kepemimpinan, dia meneruskan perjalanan menuju tanah Kanaan dan memimpin mereka menyeberang Sungai Yordania untuk menguasai Jericho dan kota-kota lain.
Zaman para Hakim-Ark jatuh ke tangan musuh (±1200-1020 S.M.)
Para sesepuh Israel mendekritkan bahwa Ark harus dipindahkan dari tempel Shiloh, untuk mendukung pasukan tentara Israel dalam penyergapannya ke Palestina. Tetapi Ark sudah jatuh ke tangan musuh, dan segera disusul dengan sebagian besar kota-kota Israel, termasuk kuil Shiloh yang juga porakporanda.
a. Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak Abram (Abraham)
Sarai, Istri Abram belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar. Sarai berkata kepada Abram, “Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak memungkinkan saya melahirkan anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur dengan hamba saya ini. Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya.” Abraham mau mendengar apa yang dikatakan oleh Sarai. Dan Sarai, istri Abram, menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada suaminya, setelah ia menetap sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk dijadikan sebagai istri selir. Lalu Hagar melahirkan anak laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan sebutan Ishmael.Kemudian Tuhan berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sarah. Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak lakilaki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sarah. dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada raja-raja.” Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika berpikir, “Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?” Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
Tetapi Tuhan berkata, Tidak. Sarah istrimu akan melahirkan anak lakilaki dan engkau akan menamakannya Isaac. Aku akan setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya selama-lamanya. Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya anak yang sah bagi Abraham.
Josephus, seorang sejarawan Yahudi abad pertama menulis tentang, “Isaac, satu-satunya anak laki-laki sah Abraham,” dan setelah itu ia segera menjelaskan, “Sekarang Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi satusatunya anaknya yang sah, dan diberikan kepadanya pada batas usia tua, berkat karunia Tuhan.” Apakah Josephus menurunkan derajat Ishmael pada status anak tak sah, pada hal Kitab Kejadian 16:3 menegaskan bahwa Sarah telah memberikan Hagar kepada suaminya “untuk menjadi istrinya”? Dia tetap menegaskan Isaac sebagai satu-satunya anak yang sah, meskipun baru saja memaparkan tentang Ismail secara panjang lebar pada tiga halaman sebelumnya. Dari anak-anak Isaac dan seterusnya, PL (Perjanjian Lama) memaparkan kebohongan yang menjadi jadi yang dilakukan oleh para nenek-moyang bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God’s chosen people) sendiri, yang mana dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah perjanjian. Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang terpelihara di dalam Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis kepercayaan pembaca terhadap tokoh-tokoh Biblikal dan terhadap keseriusan dan kesetiaan mereka mengikuti perintahperintah Tuhan.
Setelah bertahun-tahun tanpa anak, Rebekah (istri Isaac) melahirkan dua anak kembar laki-laki. Esau adalah yang lahir dahulu dan dikasihi oleh ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak Yakub. Pada suatu hari Esau kembali dari berburu dalam keadaan lemah-lunglai karena kelaparan, dan meminta Yakub sedikit sup kacang merah, tapi ia menolak memberikannya, kecuali setelah Esau menyerahkan hak-haknya sebagai anak yang lahir pertama kepada Yakub.Pada suatu kesempatan berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu Isaac melalui tipu muslihat yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu palsu: sehingga secara keliru Isaac telah memberikan berkat kepada Yakub (yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya berucap, “Semoga bangsabangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu. Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu.”
Karena takut acaman balas dendam Esau-akibat berkatnya yang tercuriRebekah mengungsikan Yakub ke rumah saudara laki-lakinya, Laban, di Haran, barangkali dia mau mengawini anak perempuan Laban. Oleh karena itu, dia menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena terpikat dengan anak perempuan ini, si cantik Rachel,dia tergila-gila ingin segera mengawininya tapi dia pertama-tama diminta untuk bekerja pada ayahnya selama tujuh tahun sebelum impian perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia benarbenar kawin, tapi setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya dalam keadaan yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya bahwa ayah mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah, yang tak begitu menarik.Perkawinannya dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi hanya diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama tujuh tahun lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai dua orang istri, dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan. Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri tuhan-tuhan sesembahan keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk menangkapnya dan memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap telah menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia. Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini, meskipun senantiasa berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.
b. Yakub bergulat dengan Tuhan
Tetapi la tinggal seorang diri. Maka datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi. Ketika orang itu merasa bahwa la tidak akan menang dalam pergumulan itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi pinggul itu terkilir. Lalu kata orang itu, “Lepaskan aku; sebentar lagi matahari terbit.” jawab Yakub, “saya tidak akan melepaskan Tuan, kecuali jika Tuan memberkati saya.” “Siapa namamu?” tanya orang itu. “Yakub,” jawabnya. Orang itu berkata, “Namamu bukan Yakub lagi. Engkau telah bergumul dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau menang; karena itu namamu menjadi Israel. “
Bagi seseorang dari luar tradisi Judeo-Kristen, ide tentang seorang manusia secara fisik menyerang Tuhan sampai hari terang benderang (dan menang) adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak sesuatu yang profan.
c. Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan 2. Benjamin.
d. Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian “Yakub mempunyai dua belas orang anak laki-laki.” Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir; di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki jabatan Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan saudara-saudaranya untuk bergabung dengannya karena tanah Mesir masih cukup tersedia bahan makanan. “Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di Mesir ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir seluruhnya berjumlah tujuh puluh orang.”Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.
e. Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir dari tanah Kanaan bersamasama dengan kakeknya, Yakub,dengan begitu satu-satunya orang dalam garis keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram. Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya lebih dari empat puluh tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu Yakub tinggal di Mesir hanya selama 215 tahun. Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga Yakub menikmati kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah begitu cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak bangsa Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus (keluar dari Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas perintah Fir’aun.
Meskipun terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada masa bayinya, Musa terpaksa melarikan diri pada usia dewasa karena membunuh seorang Mesir, dan karena raja dan militer iri atas kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia. Dia Pergi ke Madyan kemudian berkeluarga dan menetap di sana sampai saat diutus oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat kelahirannya dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan. Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka Setelah gagal total membujuk-rayu Fir’aun agar melepas bangsa Israel, Musa clan Harun kemudian menyaksikan serentetan bencana clan wabah yang memorak-porandakan Mesir. “Tuhan berkata kepada Musa, “Aku akan menjatuhkan satu bencana lagi atas raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah itu, ia akan melepas kamu pergi. Bahkan kamu semua akan diusir dari sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa Israel; suruhlah mereka minta perhiasan emas dan perak dari tetangga mereka.”
Dalam hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari barang-barang emas, perak, dan barang-barang lain yang berharga dari para tetangga Mesir mereka. Tuhan melunakkan hati bangsa Mesir hingga memberikan apa saja yang diinginkan bangsa Israel. “Dengan cara ini mereka membawa kabur kekayaan orang-orang Mesir sewaktu mereka meninggalkan Mesir.” Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi pengambilan emas dan perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel, mengimplikasikan bahwa semua barang-barang berharga adalah harta milik yang sah bagi bangsa-Nya yang terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan (Deuteronomy) 33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan Taurat kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari mereka, dan mentransfer hakhak kekayaan mereka kepada Israel, yang melaksanakan Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap menguatkan klaim ini. Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta) Setahun setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun menghitung jumlah orang laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah kekuatan perang. Jumlah mereka didapati 603,550 warga Israel. Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini, begitu juga kaum perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak muda di bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan orang yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi. Saya ingin menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat untuk menduga bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh orang, baru tiba di Mesir, bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa hanya dalam masa 215 tahun, terutama ketika bayi-bayi laki-laki mereka dibunuh secara sistematis selama delapan dekade sebelumnya. Seperti inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.
f. Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat puluh hari. “Pada akhir masa itu Tuhan memberinya dua lembaran perjanjian, lembaran batu, yang ditulis dengan jari Tuhan.” Waktu bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk ilah (gods) yang akan memimpin kami.” Lalu Harun berkata kepada mereka, “Lepaskanlah anting-anting emas yang dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku.”
Harun mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangkannya ke dalam sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata, “Hai Israel, inilah ilah (gods) kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!”
Besoknya pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa beberapa ekor ternak untuk kurban bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk kurban perdamaian. Mereka duduk makan clan minum, lalu bangkit untuk bersenang-senang.Inilah dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang baru saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut untuk pelarian mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas ketidakpatuhan mereka, akhirnya Dia “bertobat dan tidak jadi melaksanakan ancamanNya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka.”Ide tentang Tuhan bertobat (repenting), seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.
g. Pengembaraan dalam hutan belantara
Dalam keasingan orang-orang Yahudi sangat sering mencoba melempari Musa dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan Harun dan Mariam tentang saudara laki-laki mereka mulai memuncak, menyebabkan mereka angkat suara menentangnya. Tuhan marah atas serangan ini, dan Mariam diserang penyakit lepra Musa kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan dia sembull setelah tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar perkemahan. Cukup aneh Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia sebagai pendeta.Imam Korah juga menghasut suatu pemberontakan dan angkat suara “menentang Musa dan Harun, bersama-sama dengan Datan, Abiram dan dull ratus lima puluh orang pemimpin.”Menjelang akhir pengembaraan Musa mengumpulkan kerumunan dekat perbatasan Yordania dan menyampaikan pernyataan yang terperinci, memberikan mereka seperangkat undang-undang dan konstitusi pemerintahan.Musa memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin ini: Setiap tahun bangsa Israel harus datang bersama-sama untuk merayakan pesta Pondok Daun di tempat Tuhan pilihan untuk disembah. Engkau harus membacakan undang-undang dan ajaran-ajaran ini kepada orang-orang diperayaan pada setiap tahun ketujuh, yaitu tahun penghapusan utang. Setiap orang harus hadir-laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bahkan orang-orang asing yang tinggal di kota-kotamu. Dan setiap generasi baru akan mendengarkan dan belajar untuk menyembah Tuhan mereka dengan takut dan menggigil dan untuk melakukan apa-apa yang disebut dalam hukum Tuhan dengan tepat.
Tidak terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun ketujuh ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi politik yang segera melanda bangsa Israel.Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab berikut, semua kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis beratus-ratus tahun kemudian. Hanya sementara waktu saja dan setelah itu Musa wafat, begitu juga sebagian besar generasi yang kabur dari Mesir menyeberang laut empat dekade sebelumnya. Dengan Yosua mewarisi tampuk kepemimpinan, dia meneruskan perjalanan menuju tanah Kanaan dan memimpin mereka menyeberang Sungai Yordania untuk menguasai Jericho dan kota-kota lain.
Zaman para Hakim-Ark jatuh ke tangan musuh (±1200-1020 S.M.)
Para sesepuh Israel mendekritkan bahwa Ark harus dipindahkan dari tempel Shiloh, untuk mendukung pasukan tentara Israel dalam penyergapannya ke Palestina. Tetapi Ark sudah jatuh ke tangan musuh, dan segera disusul dengan sebagian besar kota-kota Israel, termasuk kuil Shiloh yang juga porakporanda.